You need to enable javaScript to run this app.

STIE Karya Adakan Seminar Bertajuk Strategi Menciptakan Keberlanjutan Ekonomi: Pengembangan Kawasan Terintegrasi (dalam bidang Pertanian, Peternakan, dan Ekowisata).

STIE Karya Adakan Seminar Bertajuk Strategi Menciptakan Keberlanjutan Ekonomi: Pengembangan Kawasan Terintegrasi (dalam bidang Pertanian, Peternakan, dan Ekowisata).

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Karya mengadakan seminar bertajuk Strategi Menciptakan Keberlanjutan Ekonomi: Pengembangan Kawasan Pertanian Terintegrasi (dalam bidang Pertanian, Peternakan, dan Ekowisata). Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 14 Mei 2024 di Lantai 1 Gedung STIE Karya. Narasumber yang dihadirkan dalam seminar ini adalah praktisi Ekonomi NTT, Bapak Kolonel Simon Petrus Kamlasi (Kasrem 161/Wira Sakti Kupang).

Bapak Kolonel Simon Petrus Kamlasi merupakan seorang anggota TNI Angkatan Darat yang berasal dari NTT. Lahir di Desa Taubneno, Kecamatan Molo Selatan, Kabupaten Timur Tengah Selatan pada tanggal 14 April 1975.   Beliau menyelesaikan Pendidikan militer di Akademik Militer (AKMIL) Magelang dan diwisuda pada tahun 1996 dengan predikat lulusan terbaik. .Merupakan lulusan terbaik Corp Peralatan Angkatan Darat tahun 1996

Dari sisi praktis, beliau pernah menjadi Koordinator Umum Program TNI Angkatan Darat Manunggal Air, mendapat penugasan PBB sebagai Military Observer UNAMID-Sudan, menjabat Kolonel sebanyak 6 kali; yaitu: sebagai perwira Ahli Materiil Umum Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad), Kepala Laboratorium Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangan), Kepala Peralatan Kodam Jaya, Asisten Logistik Udayana, Kepala Peralatan Kostrad, dan Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti-Kupang

Selain menjadi bagian dari pertanahan keamanan negara, Pak Simon justru tertarik mengembangkan konsep keberlanjutan ekonomi dengan fokus pada pengembangan ekonomi kawasan sektoral.

Dalam pemaparan materinya, Pak Simon mengatakan bahwa saat ini Ekonomi kita ditopang oleh pengembangan kawasan terintegrasi dalam bidang pertanian, perternakan dan ekowisata. Bidang ini sangat potensial mengingat NTT merupakan salah satu daerah yang subur, kaya potensi. Dalam pengalaman mengembangkan konsep ini hal yang terpikirkan adalah Ekonomi Skill,  Investasi, pasar, kontinuitas, dan Deterent effect.

(Kolonel Simon Sedang melakukan presentasi Materi. Foto; LPPM)

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa keberlanjutan ekonomi adalah konsep yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial dalam jangka panjang.

Aspek Utama yang perlu menjadi perhatian adalah pertama , lingkungan:  mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan limbah,serta mengadopsi praktik ramah lingkungan. Kedua, sosial: Memastikan kesejahteraan sosial, termasuk kesetaraan hak, akses pendidikan dan kesehatan, serta perlindungan hak asasi manusia. Ketiga Ekonomi: Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan memperhatikan distribusi kekayaan yang adil dan keberlanjutan keuangan.

Keberlanjutan Ekonomi memiliki dua tujuan yaitu menciptakan sistem ekonomi yang dapat bertahan dalam jangka panjang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang dan engurangi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.

Materi lengkap dapat diakses di sini : https://docs.google.com/presentation/d/1FBZJObS7lMKGtK2r0VMY2U2NwJOGMRPB/edit?usp=sharing&ouid=100256231958416797588&rtpof=true&sd=true

Lebih dari 100 orang peserta seminar menyambut baik gagasan keberlanjutan ekonomi ini. Berharap gagasan ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan terutama dalam mengkontekstualkan teori ekonomi, manajemen dan akuntansi.

Hadir dalam seminar ini, Bapak Andre Garu, Perwakilan YPPTK, Para Dosen dan tenaga kependidikan.

 

 

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Artikel Terkait

Kirenius C.C Watang, S.T.,M.M

- Ketua -

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Karya hadir dalam rangka memberikan ruang bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan dan kehidupan yang layak....

Berlangganan
Banner